Text
PENGARUH CUKA MANDAI TERHADAP GULA DARAH DAN TOKSISITAS SUB KRONIS PADA MENCIT (Mus musculus) DIABETES YANG DIINDUKSI MENGGUNAKAN ALOKSAN
VIOSA PERIBA. Pengaruh Cuka Mandai Terhadap Gula Darah dan Toksisitas Sub Kronis pada Mencit (Mus musculus) Diabetes yang Diinduksikan Menggunakan Aloksan. Fakultas Pertanian. Universitas
Mulawarman. 2020. (Di Bawah Bimbingan Anton Rahmadi dan Bernatal Saragih).
Mandai merupakan makanan yang diperoleh dari hasil fermentasi kulit buah cempedak. Mandai dibuat secara tradisional dari dami atau kulit buah cempedak bagian dalam yang telah dibersihkan dan direndam dalam larutan garam. Proses fermentasi mandai merupakan bagian dari upaya pengawetan makanan agar tersedia untuk waktu yang lama sekaligus upaya pemanfaatan limbah dari konsumsi buah cempedak. Mandai yang dibuat dengan baik, umumnya dapat bertahan hingga 1 tahun atau lebih. Mandai adalah makanan fermentasi yang kaya akan kandungan di dalamnya. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah pemberian cuka mandai pada tikus putih yang telah diinduksi aloksan memiliki pengaruh terhadap gula darah dan toksisitas sub kronis.
Metode penelitian ini disusun menggunakan model eksperimental Design Quasi Experimental dengan 6 perlakuan, setiap perlakuan diulang sebanyak 5 kali sehingga diperoleh 30 sampel di akhir. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis sidik ragam. Hasil sidik ragam yang menunjukkan berbeda nyata pada taraf 5% dilakukan analisis lanjut dengan uji Beda Nyata Terkecil.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian cuka mandai pada mencit yang telah diinduksi aloksan berpengaruh terhadap gula darah dan pemberian cuka mandai pada mencit yang telah dinduksi aloksan berpengaruh terhadap kadar kreatinin.
Kata kunci : mandai, gula darah, toksisitas sub kronis, aloksan.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain