Text
STUDI PENAMBAHAN ZAT PEWARNA ALAMI DARI EKSTRAK BAWANG TIWAI (Eleutherine americana Merr) DAN ASAM SITRAT TERHADAP MUTU SELAI KULIT PISANG KEPOK (Musa paradisiaca Linn)
IKA KARYATI. Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman, 2009. Studi penambahan zat pewarna alami dari ekstrak dari bawang tiwai (Elentherine ameriana Merr) dan asam sitrat terhadap mutu selai pisang kepok(Musa paradisaca Linn) (dibawah bimbinngan Bernatal Saragih dan Deny Sumarna
penelelitian dengan perlakuan konsentrasi ektrak bawang tiwai dan perbandingan asam sitrat ditunjukan untuk mengetahui pengaruh serta konsentrasi ekstrak bawang tiwai dan perbandingan asasm sitrat yang tepat dalam menghasilkan mutu selai pisang kepok yang baik. Penelitian dilakukan dibulan November 2008 sampai dengan maret 2009 di Laboraterium pasca panen dan pengolahan hasil pertanian studi Teknologi Hasil pertanian Universitas Mulawarman.
Dalam penelitian ini,digunakan percobaan faktorial dalam rancangan aacak kelompok (RAK) dengan 3 kelompok. Faktor pertama adalah konsentrasi ekstat bawang tiwai (A) yang terdiri dari 5 taraf yaitu A0=0%, A1=20%, A2=40%, A3=60%, dan A4=80%, sedangkan faktor yang kedua adalah perbandingan asam sitrat (B) yangterdiri dari 3 araf yaitu B1=1:0,0025, B2=1:0,0035 dan B3=1:0,0045. Data di analisamengunakan sidik ragam dengan uji F dan dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Jujur(BNJ) dengan taraf 5%.
Selai kulit pisang kepok yang dihasilkan memiliki karakteristik kadar air 22,09-34,51%, pH 4-5, kadar gula 28,39-36,60%, padatan terlarut 38,42-47,02%, kadar Vitamin C 8,65-12,61mg/100g dan nilai organoleptik yang berkisar antara tidak suka sampai agak suka (modus 2-4). Penambahan zat pewarna alami dari ekstrak bawabg tiwai dan asam sitrat berpengaruh dalam meningkatkan mutu kulit pisangkepok, terutama nilai organoleptik warna, pH dan kadar Vitamin C. Selai kulit pisang kepok dengan mutu yang baik diperoleh pada konsentrasi ekstrak bawabg tiwai 20% dan perbandingan asam sitrat 1:0,,0025.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain