Text
PENGARUH FORMULASI DAGING KELINCI DAN BIJI NANGKA (Artocarpus heterophyllus) TERHADAP KUALITAS BAKSO
Rabbits are animals that have potential as a meat producing livestock. Meatball is one of processed products, which can be added by another ingredients to increase nutritional value by additional of jackfruit in the meatball.The research aimed to know the effect of concentration on rabbit meat and jackfruit seeds of the quality of meatball.
The research used by Completely Randomized Design (CRD) single factor with six treatments, each treatment consisted of four replications. Concentration of rabbit meal : jackfruit seeds were (100:0; 90:10; 80:20; 70:30; 60:40; 50:50). Parameters analyzed were moisture content, ash content, organoleptic values (color, taste, aroma, and texture). The best treatment with the highest score of organoleptic test protein content, fat, and crude fiber.
The result showed that higher concentration of rabbit meat is increase organoleptic value, protein content, and fat, but lower moisture content, ash content, and crude fiber.
Concentration of rabbit meat and jackfruit significantly affected bakso quality. The best treatment of organoleptic test got at treatment 90% rabbit meat : 10% jackfruit seeds, where contains 67,40% of moisture; 2,10% of ash; 18,21 of protein; 0,10% of fat and 0,008 of crude fiber.
Keywords : rabbit meat, jackfruit seeds, meatball.
INA BORANDA. Pengaruh Formulaso Daging Kelinci dan Biji Nangka (Artocarpus Heterophyllas) Terhadap Kualitas Bakso. Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman, 2016. (dibawah bimbingan Bernatal Saragih dan Krisha Purnawan Candra).
Kelinci merupakan ternak yang memiliki potensi sebagai penghasil daging, salah satu produk olahannya yaitu bakso. Bakso dapat diberi tambahanbahan pangan lain untuk meningkatkan nilai gizi dengan penambahan biji nangka. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh formulasi daging kelinci dan biji nangka terhadap kualitas bakso.
Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap faktor tunggal dengan enam taraf perlakuan, yaitu formulasi daging kelinci: biji nangka (100:0; 90:10; 80:20; 70:30; 60:40; 50:50) dengan 4 kali ulangan parameter yang dianalisa adalah kadar air, kadar abu, dan nilai organoleptik (warna, rasa, aroma, dan tekstur).
Hasil penelitian menunjukan bahwa semakin tinggi daging kelinci, maka semakin meningkatkan nilai organoleptik, dan menurunkan kadar air serta kadar abu.
Formulasi daging kelinci dan biji nangka memberi pengaruh nyata terhadap kualitas bakso. Perlakuan terbaik dari uji organoleptik meliputi warna, rasa, aroma, dan tekstur didapatkanpada formulasi daging kelinci dan biji nangka (90:10) dengan skala hedonik dari warna, aroma, rasa, dan tekstur adalah sangat suka dan skala mutu hedonik adalah agak abu-abu, beraroma khas daging, berasa khas bakso, dan kenyal serta kadar air 67,40% dan kadar abu 2,10% .
kata kunci: bakso, daging kelinci, biji nangka
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain