Text
PENGARUH pH, SUHU, DAN LAMA EKSTRAKSI TERHADAP RENDEMEN DAN KARAKTERISTIK PEKTIN DARI KULIT BUAH PISANG KAPAS (Musa comiculata)
Pisang kapas (Musa comiculata) merupakan pisang varietas lokal Kalimantan Timur. Buah pisang kapas biasanya diolah untuk membuat keripik, sale pisang, sampai pembuatan cake, sedangkan limbah berupa kulit pisang dimanfaatkan menjadi pektin. Pektin merupakan polimer dari asam D-galakturonat yang dihubungkan oleh ikatan α-1,4 glikosidik. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahuin pengaruh pH, suhu dan lama ekstrasi terhadap karakteristik fisiko-kimia dan sensoris pektin kulit pisang kapas yang dihasilkan .
Penelitian ini disusun menggunakan Rancangan Acak Lengkap, 3 tahap percobaan pH, suhu dan lama ekstraksi dengan masing-masing 3 taraf perlakuan yaitu pH (2,0; 1,5; 1,0), suhu (60°C; 70°C; 80°C) dan lama ekstraksi (70; 80; 90 menit) dengan 3 kali ulangan. Data dianalisa menggunakan sidik ragam, jika terdapat perbedaan maka dilanjutkan dengan uji Beda Yata Terkecil dangan taraf α 5%. Data organoleptik uji mutu hedonik menggunakan MODUS dan dilanjutkan dengan uji deskriptif.
Penelitian ini menunjukan bahwa Perlakuan pH larutan pengekstrak (HCI) memberikan pengaruh tidak nyata terhadap rendemen dan kadar air. Suhu ekstraksi memberikan perilaku tidak nyata pada rendemen tetapi berpengaruh nyata pada kadar air pektin. Lama ekstraksi tidak berpengaruh nyata pada kadar air, viskositas, dan uji mutu hedonik aroma dan warna pektin tetapi berpengaruh nyata terhadap rendemen, kadar abu, berat ekivalen, kadar metoksil dan derajat esterifikasi pektin. perlakuan terbaik pektin adalah pada pH 2,0; suhu 60°C dan lama ekstraksi 90 menit dengan nilai rendemen 2,74%, berat ekivalen 695,42 mg, kadar metoksil 6,34%, derajat esterifikasi 5,87% aroma 4,00 (beraroma pisang kapas) dan warna 3,00 (coklat muda).
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain