Text
PRODUKSI LIPASE EKSTRASELULER ISOLAT RHIZOPUS OLIGOSPORUS RG2 MENGGUNAKAN MEDIA CAIR MENGANDUNG BUNGKIL WIJEN
Lipit terstruktur memperoleh perhatian yang besar dibidang teknologi pangan dan gizi pada dekade ini. Reaksi utama dalam sintesis lipid terstruktur adalah transesterifikasi melalui reaksi yang dikatalisis oleh lipase. Penggunaan lipid terstruktur dalam industri masih sangat sedikit, satu alasannya adalah harga lipase komersial yang cukup mahal. Penggunaan lipase dari mikroba mendominasi proses pembuatan lipid terstruktur, tetapi belum banyak dilaporkan penggunaan lipase yang berasal dari mikroba yang banyak tumbuh pada produk kaya lipid yang berasal dari indonesia seperti Rhizopus oligosporus (jamur tempe), maka eksplorasi lipase dari sumber asli indonesia yang murah serta proses yang efisien perlu dilakukan di indonesia. Begitu pula dengan penggunaan wijen sebagai substrat dalam produksi lipase menggunakan liquid state fermentation. Hal ini perlu dikembangkan karena indonesia merupakan salah satu negara penghasil wijen potensial.
Tujuan penelitian ini adalah mengisolasi jamur potensial penghasil lipase ekstraselluler asli indonesia, menentukan kondisi aktivitas optimum lipase ekstraselluler dari isolat potensial terpilih, menentukan kondisi produksi optimum lipase ekstraselluler dari isolat paling potensial terpilih menggunakan fermentasi cair dalam media yang menggandung wijen.
Isolat dilakukan menggunakan media seleksi PDA yang mengandung tributirin 1 %, sedangkan optimasi produksi lipase dilakukan pada media cair. Diproleh 9 isolat jamur penghasil lipase potensial dari genus yang berbedaantara lain Rhizopus, Penicilium,Aspergillus, dan Mucor. Isolat penghasil lipase paling potensial diantara kesembilan isolat tersebut adalah Ryzopus oligosporus yang berasal dari ragi tempe. Jamur ini dapat tumbuh dengan baik pada kisaran suhu 30-40 derajat Celcius, tetapi tidak tumbuh pada suhu 50 derajat celcius. Aktifitas hidrolitik lipase sari ryizopus oligosporus optimum pada kondisi uji pH 7,0 dan suhu 50 derajat celcius. Basal salt media (NaNO3 0,1 %, KH2PO4 0,1 %, MgSO4 7H2O 0,05 %; pepton 1 %, ekstrak khamir 0,1 %) yang menggandung minyak wijen atau minyak zaitun 2 %. Biji wijen dan bungkil wijen dapat digunakan sebagai sumber C dan N pada media produksi lipase sebagai bahan pengsubstitusi pepton dan ekstrak khamir. Metode produksi Rhizopus oligosporus dalam 100 mL media basal yang pepton dan ekstrak khamirnya disubstitusi dengan bungkil wijen yang paling baik adalah media dengan pH 6,6, lama fermentasi 3 hari, pengocokan 150 rpm, dengan suhu pertumbuhan antara 30-40 derajat celcius. Tidak terdeteksi adanya aktivitas esterifikasi dari enzim kasar yang diuji. Hal ini mungkin disebabkan kondisi uji esterfikasi yang belum optimal.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain