Text
PEMANFAATAN TULANG IKAN TENGGIRI (Acanthocybium solandry) DARI LIMBAH INDUSTRI AMPLANG DI KOTA SAMARINDA UNTUK PRODUKSI GELATIN DENGAN METODE ASAM
DEXY SUJARWADHY. Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman, 2013. Pemanfaatan Tulang Ikan Tenggiri (Acanthocybium solandri)dari Limbah Industri Amplang di kota Samarinda untuk Produksi Gelatin dengan Metode Asam (dibawah bimbingan Yuliani dan Marwati).
Amplang dikenal sebagai makanan khas kota samarinda dengan bahan dasar daging ikan, antara lain daging ikan tenggiri. Tulang ikan tenggiri termasuk limbah industri amplang di kota Samarinda dan selama ini belum dimanfaatkan secara optimal, sedangkan di dalam tulang ikan mengandung kolagen yang dapat diekstraksi menjadi gelatin. Kolagen merupakan kelompok protein dalam jaringan pengikat hewan misalnya pada tulang, tulang rawan, urat ligamen otot dan kulit. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan tulang ikan tenggiri (Acanthocybium solandri) dari limbah industri amplang di kota Samarinda untuk produksi gelatin dengan metode asam. Penelitian dilakukan di Laboratorium Pengolahan dan Pasca Panen serta di Laboratorium Kimia dan Biokimia Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman.
Rancangan percobaan yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan dua faktor dan 3 ulangan. Faktor pertama yaitu konsentrasi HCl yang dilambangkan dengan A terdiri dari 3 taraf yaitu A1= 4%, A2= 6% A3= 8%, sedangkan faktor kedua yaitu lama perendaman dalam larutan HCl, dilambangkan dengan B terdiri 3 taraf , yaitu B1= 48 jam, B2= 72 jam, B3= 96 jam. Data yang diperoleh dari analisis rendemen, sifat kimia dan organoleptik terhadap gelatin dianalisis menggunakan sidik ragam(Anova). Jika data analisis menunjukan perbedaan yang nyata, maka dilanjutkan dengan uji lanjut Beda Nyata Terkecil (BNT) dengan taraf a 5%. Penelitian ini menunjukan bahwa konsentrasi HCl dan lama perendaman berpengaruh nyata terhadap semua parameter yang diuji , meliputi rendemen, pH, kadar air, kadar abu, kadar protein, serta mutu hedonik warna dan kekerasan gel, sedangkan Interaksi konsentrasi HCl dan lama perendaman tidak berpengaruh nyata terhadap pH dan mutu hedonik warna, tetapi berpengaruh nyata pada rendemen, kadar air, kadar abu, kadar protein dan mutu hedonik kekerasan gel. Hasil terbaik diperoleh pada perendaman dengan pelarut asam klorida 4% dan lama perendaman 48 jam dengan rendemen 17,91 %; pH 5,07; kadar abu l,88%; kadar air 8,56%; kadar protein 83,22% ; dengan warna gelatin adalah kuning dan kekerasan gel yaitu keras
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain